Rabu, 13 Januari 2016

Tulisan 8, Softskill Ekonomi Koperasi. Tips Agar Dicintai Allah SWT

MAIMUNAH

26214334

2EB32

Tips Agar Dicintai Allah SWT


 " Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa, orang yang kaya, dan orang yang tidak pamer." (HR. Muslim) Setiap kita pasti menginginkan dicintai oleh Allah. Karena, jika Allah mencintai kita, maka kebahagiaan di dunia dan di akhirat akan kita raih.

 Pertanyaannya, bagaimanakah caranya agar kita bisa dicintai oleh Allah? Jika kita merujuk kepada hadits Rasulullah SAW sebagaimana yang disebutkan diatas, maka ada 3 cara agar bisa dicintai Allah. Pertama, menjadi orang yang bertakwa, Ali bin Abi Thalib memberikan batasan ciri-ciri orang yang bertakwa: 

 1). Merasa takut kepada Allah. Takut kepada Allah berbeda dengan ketakutan kita kepada makhluk, jika kita takut kepada harimau maka kita akan menjauhinya. Namun, jika kita takut kepada Allah maka kita harus mendekati-Nya dengan senantiasa meningkatkan kualitas ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. Efek positif dari rasa takut ini, maka akan muncul sikap hati-hati dalam berbuat, sehingga perbuatan kita tidak akan seenaknya, namun akan penuh pertimbangan. 

 2). Tadabbur Al-Quran. Tadabbur artinya membaca Al-Quran disertai dengan memahami isinya. Al-Quran berisi pedoman dan petunjuk hidup, maka agar hidup ini selaras dan sesuai dengan kehendak Allah, salah satu caranya adalah dengan mengikuti petunjuk dari Al-Quran; 

 3). Qanaah dalam hidup. Qanaah artinya merasa cukup dengan nikmat diberikan Allah. Sehingga hidup penuh dengan rasa syukur. Qanaah bukan berarti pasif, tapi aktif dalam berikhtiar, fokus dan bersungguh-sungguh dalam beramal, namun untuk hasil sepenuhnya diserahkan kapada Allah;  

4). Bersiap-siap menghadapi kematian. Orang yang bertakwa senantiasa ingat mati, sehingga hidupnya menjadi produktif dalam beramal sebagai bekal kepulangannya. Tiada waktu untuk leha-leha dan bermalas-malasan, karena dia tahu bahwa maut pasti akan datang sewaktu-waktu. Baginya, waktu adalah kesempatan emas yang tidak boleh disia-siakan untuk memperbanyak amal ibadah. 

Rasulullah SAW bersabda : "Pergunakan lima perkara sebelum datang lima perkara lagi : Hidupmu sebelum matimu, sehatmu sebelum sakitmu, waktu luangmu sebelum sibukmu, mudamu sebelum tuamu, dan kayamu sebelum miskinmu." (HR. Baihaqi dari Ibnu Abbas).

 Kedua, menjadi orang yang kaya. Menurut Rasulullah SAW bahwa orang yang kaya akan dicintai oleh Allah. Namun, yang dimaksud kaya disini adalah kaya hati dan bukanlah kaya dengan materi dunia. Rasulullah SAW bersabda : "Bukanlah orang yang kaya itu dengan banyaknya harta, namun orang kaya itu adalah kaya jiwa / hati." (HR. Bukhari). 

 Orang yang kaya hati, maka hidupnya akan lapang dan tidak merasa sempit, meskipun hidupnya sederhana. Harta dunia tidak menjamin akan ketenangan dan kebahagian hidup, bahkan boleh jadi menjadi penyebab kegelisahan dalam hidup jika didapatkan dengan cara yang tidak halal sehingga tidak ada keberkahan dalam hartanya bahkan akan menjauhkan diri dari Allah. Na’udzubillah min dzalik. 

Ketiga, hidup tidak pamer alias ikhlas. Orang yang dicintai Allah akan beramal hanya untuk yang dicintainya, bukan untuk makhluk yang fana’. Beramal bukan untuk dipuji, dihormati, dan dihargai oleh selain Allah. Namun, semua itu dia kerjakan untuk Allah semata. Syaikh Muhammad Salim bin ‘Id Al-Hilali dalam kitabnya "Bahjatun-Nazhirin (Syarh Riyadhush-shalihin)" menyebutkan, ada dua syarat sahnya suatu diterima, yaitu ikhlas dan sesuai dengan sunah Rasulullah.  

Ikhlas yaitu beramal hanya mengharap keridlaan Allah. Allah SWT berfirman,  "Padahal mereka tidak diperintahkan kecuali supaya menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat. Yang demikian itulah agama yang lurus." (QS. Al-Bayyinah: 5).  Sedangkan, sesuai dengan sunah yaitu jika amal itu harus sesuai dengan contoh Rasul (tidak seenaknya apalagi ngarang sendiri). Dua syarat ini termasuk perkara yang mutawaliat, yakni perkara yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. 

Dengan demikian amal itu tidak cukup hanya ikhlas tapi juga harus sesuai dengan contoh Rasul dan begitupun sebaliknya.

 Berikut adalah tambahan tips agar dicintai Allah SWT :

1.      Mendekatkan Diri kepada Allah dengan Amalan-amalan SunnahAda dua golongan dari seorang hamba Allah yang beruntung. Pertama, yang mencintai Allah yaitu yang menjalankan amalan-amalan wajib. Kedua, yang dicintai Allah yaitu jika kita melakukan amalan-amalan sunnah setelah tuntas amalan wajib. Golongan inilah yang disebut Ibnu Al-Qayyim Al-Jauziyah dengan “Kualitas diri yang sampai kepada kualitas yang dicintai Allah setingkat lebih tinggi setelah mencintai Allah”. Jika kita telah menuntaskan amalan wajib dan menambahnya dengan amalan sunnah maka kualitas diri kita meningkat menjadi “Yang dicintai Allah.”

2. Mengingat Allah di dalam Hati, Lisan, dan Tindakan Sehari-hariMengingat Allah adalah kesadaran diri akan Allah, baik hati, ucapan, maupun tindakan. Apabila kita mengingat Allah maka seorang hamba akan mendapatkan ampunan dan ridha-Nya. Allah berfirman “..Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar” (QS Al-Ahzab: 35). Jadi dengan mengingat Allah hidup menjadi lurus dan selaras dalam kebaikan. Mengingat Allah dalam hati, lisan, dan perbuatan adalah bekal untuk masuk surga dan menapaki tingkatan-tingkatan di dalamnya.


3.   Cinta kepada Allah membawa Cinta Kepada Seluruh Makhluk-NyaRidha kepada Allah membawa diri kita pada ridha selain-Nya, maksudnya diri kita merasa ridha bahwa apa pun yang ada di alam semesta ini di bawah ketentuan Allah. Inilah ketentraman jiwa yang diperoleh dari keridhaan kepada-Nya. Ketentraman inilah yang dimilki oleh orang yang beriman dengan ridha kepada-Nya.

4.      Merenungkan Nama-nama dan Sifat-sifat Allah serta Berma’rifat terhadapNyaHamba yang beriman adalah orang yang mengenal Allah melalui nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya, dan perbuatan-perbuatan-Nya. Kemudian dia membenarkan Allah dalam pergaulannya sehari-hari, ikhlas niat dan tujuannya, serta tidak berperilaku melainkan dengan budi pekerti yang luhur.Hamba yang mengimani sifat-sifat Allah dan kesadaran diri akan kesempurnan-Nya adalah pembangkit bagi hati untuk cinta kepada-Nya. Hati pasti akan selalu cinta kepada yang dikenalnya dan terus rindu untuk selalu bersama-Nya.

5.      Menyadari Kebaikan Allah dan Segala Kenikmatan dariNyaSebagai hamba senantiasa diliputi oleh segala kebaikan dari Allah. Segala kenikmatan, kasih sayang, dan segala hak dapat memenuhi perasaannya. Tidak ada yang memberikan kenikmatan dan kebahagiaan di dunia ini kepada kita selain Allah. Semua yang ada di alam semesta ini, pasti semuanya dariNya. Dengan demikian, tidak ada yang layak untuk dicintai dengan segala ketulusan selain Allah.

6.      Menyerahkan Diri Sepenuhnya Hanya kepada AllahMaksud menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah adalah kekhusyukan hati, penyerahan diri sepenuhnya, kesadaran diri sangat butuh kepada-Nya, dan menjaga etika menghamba kepada-Nya. Semua definisi tersebut menunjukkan bahwa hati adalah sumber dari praktik khusyuk yang kemudian mendisiplinkan tubuh.

7.      Bermunajat kepada Allah di Tengah MalamAllah memberikan sanjungan bagi siapa saja yang lambungnya jauh dari tempat tidur untuk berdoa dan bermunajat kepada Allah. Kita mendirikan shalat malam di mana shalat tersebut adalah seutama-utama shalat sunnah. Inilah praktik yang meningkatkan kualitas cinta kita kepada Allah. Kita bangun malam dan mendirikan shalat ketika orang-orang sedang terlelap tidur.

8.      Bersahabat dengan Para Pecinta AllahDisnilah Ibnu Al-Qayyim menjadikan interaksi dengan para pecinta Allah sebagai keniscayaan menuju cinta kepada Allah. Rasulullah bersabda “Allah berfirman, Cintaku menjadi keniscayaan bagi orang-orang yang mencintai-Ku. Cintaku menjadi keniscayaan bagi orang-orang yang mencintai-Ku. Cintaku menjadi keniscayaan bagi orang-orang yang mengunjungi-Ku.” (Hr. Ahmad).Sesungguhnya cinta seorang muslim kepada saudaranya karena Allah adalah buah dari ketulusan iman dan budi pekerti yang luhur. Cinta tersebut dijaga oleh Allah dalam hati seorang hamba yang beriman, sehingga keimanan tersebut tidak melenceng ataupun melemah.

9.      Menjauhi Segala Hal yang Dapat Melalaikan HatiJika kita ingin mencintai Allah, maka tidak ada pilihan bagi kita untuk senantiasa menjaga hati agar tetap bersih. Oleh karena itu mari menjaga hati dari segala sesuatu yang dapat melalaikan hati dengan senantiasa mengawasi dan membersihkan hati dari penyakit yang dapat membuatnya kotor.Hati yang bersih adalah hati yang senantiasa menyadari bahwa Allah itu benar adanya, hari kiamat  pasti kedatangannya, dan Allah pasti membangkitkan manusia dari kuburnya. Hati yang bersih adalah hati yang sehat. Sehatnya hati karena menaati perintah-perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. 

Semoga kita termasuk hamba yang memiliki hati yang bersih. Semoga kita dapat menjadi hamba yang memiliki kedudukan yang mulia di hadapan-Nya. Ya Allah, kami memohon kepada-Mu agar menuntun kami dapat senantiasa berada dalam jalan yang lurus, menyerahkan diri sepenuhnya kepada-Mu, mengenal-Mu, dan mentauhidkan-Mu. Anugerahkanlah kepada kami cinta-Mu dan cinta orang-orang yang mencintaimu, dan cinta untuk meningkatkan kualitas diri yang dapat mengantarkan kami kepada cinta-Mu. Aamiin

DAFTAR PUSTAKA

http://meraihridoallah.blogspot.co.id/2013/04/tips-agar-dicintai-allah.html


http://www.dakwatuna.com/2014/09/11/56816/10-rahasia-agar-dicintai-allah/#axzz3x8zFuFO8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar