MAIMUNAH
26214334
1EB31
Peluang Menjanjikan dari Bisnis Pertanian Organik
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Pertanian organik sebagai salah satu teknologi alternatif
untuk menanggulangi persoalan lingkungan sangat diperlukan. Persoalan besar
yang terjadi disebabkan karena pencemaran tanah, air dan udara sehingga
menyebabkan terjadinya degradasi dan kehilangan sumber daya alam serta
penurunan produktivitas tanah. Pertanian berbasis kimia yang mempunyai
ketergantungan cukup besar pada pupuk dan pestisida telah mempengruhi kualitas
dan keamanan bahan yang dihasilkan, kesehatan dan kehidupan bahan lainnya.
Dengan memperhitungkan generasi mendatang maka pertanian organik menghasilkan
interaksi yang bersifat dinamis antara tanah, tanaman, hewan, manusia,
ekosistem dan lingkungan.
Back to Nature telah menjadi slogan trend baru. Gaya hidup
sehat dan meninggalkan pola hidup lama yang menggunakan bahan kimia non alami,
seperti bubuk pestisida, kimia sintetis dan hormon tumbuh dalam produksi
pertanian. Makanan yang sehat dan bergizi tinggi dapat diproduksi dengan metode
baru yang dikenal dengan nama pertanian organik. Pertanian organik adalah
teknik budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan
bahan-bahan kimia sintetis. Tujuan utama pertanian organik adalah menyediakan
produk-produk pertanian, terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan
produsen dan konsumennya serta tidak merusak lingkungan.
ISI
Apa itu pertanian organik
Dilansir dari Badan Litbang Pertanian Kementerian
Pertanian RI, yang dimaksud dengan pertanian organik adalah teknik budi daya pertanian
yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia
sintetis. Tujuan utama sistem pertanian organik yakni menyediakan produk-produk
pertanian terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumen
serta tidak merusak lingkungan.
Potensi
Meski sudah semakin dikenal masyarakat umum namun
prosentase keberadaan pertanian organik di Indonesia masih relatif kecil
dibandingkan dengan negara-negara lain. Padahal sejumlah faktor pendukung
keberhasilan pertanian organik ini telah dimiliki secara alami oleh negeri ini
seperti kondisi tanah yang subur, kesempatan memeroleh limpahan sinar matahari
dan siraman air hujan sepanjang tahun dan sumber daya hayati yang begitu kaya.
Dan bila melihat potensi pasar produk organik di dunia yang senantiasa
mengalami peningkatan, pertanian organik ini memang pantas dibidik.
Kaidah
Secara umum, konsep pertanian yang benar-benar organik
belum banyak dikenal. Konsep ini memang tak mudah dikelola. Salah satu kaidah
sistem pertanian organik menurut Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian
RI adalah menuntut tersedianya lahan yang tidak atau belum tercemar oleh bahan
kimia dan mempunyai aksesibilitas yang baik.
Lahan yang dimaksud di sini yaitu lahan yang belum
diusahakan. Biasanya lahan tersebut kurang subur sebab lahan yang subur umumnya
telah diusahakan secara intensif dengan menggunakan bahan pupuk dan pestisida
kimia. Menggunakan lahan seperti ini memerlukan masa konversi cukup lama yakni
sekitar 2 tahun.
Instruksi
Jika Anda tertarik mengelola pertanian organik, berikut
langkah-langkahnya seperti dilansir dari laman eHow.
1. Lakukan riset mengenai
pertanian organik dengan mencari informasi seputar tata cara menanam secara
organik, mensurvei lahan serta menambah ilmu dengan mengikuti sejumlah pelatihan
atau berkonsultasi dengan orang-orang yang memang ahli di bidang pertanian
organik.
2. Susun perencanaan bisnis
termasuk di dalamnya mencari sumber dana serta merinci biaya yang diperlukan
dalam pengelolaan pertanian organik tersebut, termasuk untuk upah buruh tani
serta biaya operasional lainnya.
3. Jika modal dana Anda tak
mencukupi, ajukan kredit ke lembaga keuangan atau mencari investor. Yang perlu
diperhatikan di sini adalah sistematika penyusunan perencanaan bisnis Anda.
Lembaga keuangan ataupun investor tentunya akan tertarik berinvestasi bila
business plan yang Anda ajukan berpotensi untuk dikembangkan dan
disusun seprofesional mungkin.
4. Beli lahan untuk digarap.
Sebelum membeli, teliti dahulu struktur serta kondisi tanahnya. Lakukan uji di
laboratorium untuk mengetahuinya secara pasti.
5. Beli perlengkapan dan
peralatan yang diperlukan, termasuk bibit tanaman. Pilihlah bibit unggulan agar
produk Anda bisa mencuri perhatian konsumen dan mampu merajai pasar.
Sertifikasi
Lakukan sertifikasi organik untuk mempermudah pemasaran
serta terjadinya pengembalian produk dari pasar karena dianggap kurang memenuhi
standardisasi organik. Dari penjelasan Badan Litbang Pertanian Kementerian
Pertanian RI, serfikasi produk pertanian organik dibagi menjadi dua kriteria,
yakni:
1. Sertifikasi Lokal untuk
pangsa pasar dalam negeri. Kegiatan pertanian ini masih mentoleransi penggunaan
pupuk kimia sintetis dalam jumlah yang minimal atau Low External Input
Sustainable Agriculture (LEISA), namun sudah sangat membatasi penggunaan pestisida
sintetis. Pengendalian OPT dengan menggunakan biopestisida, varietas toleran,
maupun agensia hayati. Tim untuk merumuskan sertifikasi nasional sudah dibentuk
oleh Departemen Pertanian dengan melibatkan perguruan tinggi dan pihak-pihak
lain yang terkait.
2. Sertifikasi Internasional
untuk pangsa ekspor dan kalangan tertentu di dalam negeri , seperti misalnya
sertifikasi yang dikeluarkan oleh SKAL ataupun IFOAM. Beberapa persyaratan yang
harus dipenuhi antara lain masa konversi lahan, tempat penyimpanan produk
organik, bibit, pupuk dan pestisida serta pengolahan hasilnya harus memenuhi
persyaratan tertentu sebagai produk pertanian organik.
Berdasarkan penulusuran tim
alamtani terhadap praktek-praktek pertanian organik, setidaknya terdapat
kaidah-kaidah utama yang harus dipatuhi. Berikut uraian singkatnya:
· Penyiapan lahan
Lahan untuk pertanian organik harus terbebas dari residu pupuk dan obat-obatan kimia sintetis. Proses konversi lahan dari pertanian konvensional ke pertanian organik membutuhkan waktu setidaknya 1-3 tahun. Selama masa transisi, produk pertanian yang dihasilkan belum bisa dikatakan organik karena biasanya masih mengandung residu-residu kimia. Hal lain yang harus diperhatikan adalah lingkungan disekitar lahan. Pencemaran zat kimia dari kebun tetangga bisa merusak sistem pertanian organik yang telah dibangun. Zat-zat pencemar bisa berpindah ke lahan organik kita karena dibawa oleh air dan udara. Selain zat pencemar, pemakaian obat-obatan dari kebun tetangga bisa menyebabkan hama dan penyakit lari ke lahan pertanian organik. Tentunya hama akan mencari lahan-lahan yang bebas racun, dan sialnya kebun organik akan menjadi sasaran empuk. Untuk menyiasati hal tersebut, bisa menggunakan tanaman pagar. Beberapa jenis tanaman pagar memiliki kemampuan sebagai penyerap bau, bahan kimia, dan pengusir hama. Selain itu, hijauan dari tanaman pagar bisa digunakan sebagai bahan pupuk organik.
· Kondisi pengairan
Kondisi pengairan atau irigasi menjadi penentu juga dalam pertanian organik. Akan menjadi sia-sia apabila kita menerapkan pertanian organik sementara air yang mengaliri lahan kita banyak mengandung residu bahan kimia. Tentunya lahan kita beresiko tercemar zat-zat tersebut. Pada akhirnya produk pertanian organik kita tidak steril dari racun-racun kimia. Untuk mengakali hal ini, pilih lahan yang mempunyai pengairan langsung dari mata air terdekat. Kalau sulit kita bisa mengambil air dari saluran irigasi yang agak besar. Kadar residu kimia dalam saluran air yang besar biasanya sangat rendah, dan airnya masih bisa digunakan untuk pertanian organik. Hindari mengambil air dari limpahan kebun atau sawah konvensional. Selain itu, bisa juga dibuat unit pemurnian air sendiri. Air dari saluran irigasi ditampung dalam sebuah kolam yang telah direkayasa. Kemudian air keluaran kolam dipakai untuk mengairi kebun organik.
· Penyiapan benih tanaman
Benih yang digunakan dalam pertanian organik harus berasal dari benih organik. Apabila benih organik sulit didapatkan, untuk tahap awal bisa dibuat dengan memperbanyak benih sendiri. Perbanyakan bisa diambil dari benih konvensional.
Caranya dengan membersihkan benih-benih tersebut dari residu pestisida. Untuk menjadikannya organik, tanam benih tersebut lalu seleksi hasil panen untuk dijadikan benih kembali. Gunakan kaidah-kaidah pemuliaan dan penangkaran benih pada umumnya.
Jangan mengawetkan benih dengan pestisida, fungisida atau hormon-hormon sintetis. Gunakan metode tradisional untuk mengawetkannya. Benih yang dihasilkan dari proses ini sudah bisa dikatakan benih organik.
· Pupuk dan penyubur tanah
Pemupukan dalam pertanian organik wajib menggunakan pupuk organik. Jenis pupuk organik yang diperbolehkan adalah pupuk hijau, pupuk kandang, pupuk kompos dan variannya, serta pupuk hayati. Pertanian organik juga bisa menggunakan penyubur tanah atau disebut juga pupuk hayati. Penyubur tanah ini merupakan isolat bakteri-bakteri yang bisa memperbaiki kesuburan tanah. Saat ini pupuk hayati banyak dijual dipasaran seperti EM4, Biokulktur, dll. Pupuk hayati juga bisa dibuat sendiri dengan mengisolasi mikroba dari bahan-bahan organik. Dalam permentan bahan-bahan tambang mineral alami seperti kapur dan belerang masih ditoleransi untuk digunakan pada pertanian organik. Bahan mineral yang bisa digunakan dalam pertanian organik yaitu dolomite, gypsum, kapur khlorida, batuan fosfat dan natrium klorida.
· Pengendalihan hama dan penyakit
Pengendalian hama dalam pertanian organik sebaiknya menerapkan konsep pengendalian hama terpadu. Hal-hal yang terlarang adalah menggunakan obat-obatan seperti pestisida, fungisida, herbisida dan sejenisnya untuk membasmi hama. Pengendalian organisme penganggu tanaman bisa memanfaatkan:
·
Pemilihan varietas yang cocok
·
Rotasi tanaman
·
Menerapkan kultur teknis yang baik,
seperti pengolah tanah, pemupukan, sanitasi lahan, dll.
·
Memanfaatkan musuh alami atau predator
hama
·
Menerapkan eksosistem pertanian yang
beragam, tidak monokultur
Penanganan pasca panen
Proses pencucian atau
pembersihan produk hendaknya menggunakan air yang memenuhi standar baku mutu
organik. Hindari air yang sudah tercemar zat-zat kimia sintetsis. Gunakan juga
peralatan yang tidak terkontaminasi zat-zat kimia.
Dalam penyimpanan dan
pengangkutan produk organik sebaiknya tidak dicampur dengan produk non organik.
Untuk memberikan nilai tambah, sebaiknya kemas produk-produk organik dengan
bahan yang ramah lingkungan dan bisa di daur ulang.
Sertifikasi pertanian organik
Untuk kepentingan pemasaran dan
meningkatkan kepercayaan konsumen, ada baiknya produk organik disertifikasi.
Dewasa ini banyak lembaga yang bisa memberikan sertifikasi organik. Mulai dari
yang berbayar hingga gratis.
Kedepannya, Permentan Sistem
Pertanian Organik akan mengatur lembaga-lembaga sertifikasi organik. Tujuannya
untuk memudahkan kontrol dan melindungi konsumen pangan organik. Sebagai petani
produsen, kita harus pandai-pandai dalam memilih sertifikasi organik. Kita
harus bijak dalam mengeluarkan biaya sertifikasi. Jangan sampai biaya
sertifikasi menjadi beban.
Selain sertifikasi, bisa
dikembangkan alternatif lain untuk meyakinkan konsumen dengan kampanye.
Misalnya gerakan untuk membeli pangan lokal, semakin lokal semakin baik.
Jalinlah komunikasi dengan konsumen secara langsung. Undanglah sesekali
konsumen untuk melihat kebun produksi. Know your farm is know your food!
Pemasaran pertanian organik
Pola pemasaran produk pertanian
organik bisa menggunakan pola lama ataupun pola-pola baru. Hasil pertanian
organik masih bisa bersaing dipasar konvensional, karena meski biaya
operasionalnya lebih besar tapi inpu-input produksinya lebih murah. Namun
apabila ingin mendapatkan insentif harga sebaiknya dijual ke pasar moderen atau
penjualan langsung.
a. Pasar tradisional
Pasar ini merupakan pasar
pertanian tertua. Untuk memasok pasar jenis ini biasanya melalui rantai para
pedagang pengepul dan tengkulak yang ada sampai hingga ke pelosok desa.
Kelebihan sistem ini adalah mudah. Petani tidak harus jemput bola tinggal
nunggu di lahan, bahkan biasanya proses panen pun dilakukan pedagang pengepul.
Banyak petani yang lebih nyaman
dengan sistem ini karena kemudahan tersebut. Bahkan beberapa tengkulang dan
pengepul mau meminjamkan modal untuk produksi musim tanam berikutnya. Walaupun
seringkali hal ini menjadi jeratan bagi petani.
Kelemahan dari sistem ini adalah
harganya yang rendah. Apalagi bila produk pertanian dibeli dengan sistem ijon
atau dibeli sebelum panen.
b. Pasar moderen
Ada dua pola untuk memasuki
pasar moderen, yaitu dengan memasoknya langsung dan melalui perusahaan pemasok.
Untuk memasok langsung, produsen harus memiliki modal dan relasi yang cukup.
Karena biasanya barang yang masuk tidak dibayar secara langsung. Hal ini bisa
disiasati dengan membentuk koperasi petani organik.
Sebagian petani organik, ada
juga yang menjual hasil panennya ke perusahaan pemasok pasar moderen. Dalam hal
ini yang mempunyai kontrak dengan pasar moderen adalah perusahaan pemasok. Petani
menjual kepada perusahaan pemasok.
c. Penjualan langsung
Alternatif dari sistem-sistem
pemasaran diatas adalah dengan melakukan penjualan langsung. Petani memasarkan
hasil panen secara langsung ke konsumen. Biasanya dalam bentuk paket-paket yang
disesuaikan dengan hasil panen.
Paket dikirimkan langsung ke
konsumen yang berlangganan. Jenis dan maca sayuran disesuaikan antara kebutuhan
konsumen dan musim tanam. Untuk menjalankan sistem seperti ini, petani wajib
menerapkan sistem multiklutur agar produk yang dihasilkan tidak monoton. Kalau
sulit dipenuhi sendiri, petani produsen bisa membentuk kelompok.
Kelebihan dan Kekurangan Pertanian Organik
Kelebihan
- Tidak menimbulkan pencemaran lingkungan, baik pencemaran tanah, air maupun udara, serta produknya tidak mengandung racun.
- Tanaman organik mempunyai rasa yang lebih manis dibandingkan tanaman non-organik.
- Produk tanaman organic lebih mahal, sehingga keuntungan petani lebih besar.
- Menghasilkan makanan yang cukup, aman dan bergizi sehingga meningkatkan kesehatan masyarakat. Data menunjukkan bahwa praktek pertanian organik mampu meningkatkan hasil sayuran hingga 75 % dibanding pertanian konvensional. Disamping itu, produk pertanian organik juga mempunyai kandungan vitamin C, Kalium, dan beta karoten yang lebih tinggi (Pither dan Hall, 1999).
- Membuat lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi petani, karena petani akan terhindar dari paparan (exposure) polusi yang diakibatkan oleh digunakannya bahan kimia sintetik dalam produksi pertanian.
- Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani; karena: (1) Biaya pembelian pupuk organik lebih murah dari biaya pembelian pupuk kimia; (2) Harga jual hasil pertanian organik seringkali lebih mahal; (3) Petani dan peternak bisa mendapatkan tambahan pendapatan dari penjualan jerami dan kotoran ternaknya; (4) Bagi peternak, biaya pembelian pakan ternak dari hasil fermentasi bahan organik lebih murah dari pakan ternak konvensional; (5) Pengembangan pertanian organik berarti memacu daya saing produk agribisnis Indonesia untuk memenuhi permintaan pasar internasional akan produk pertanian organik yang terus meningkat. Ini berarti akan mendatangkan devisa bagi pemerintah daerah yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan petani.
- Meminimalkan semua bentuk polusi yang dihasilkan dari kegiatan pertanian. Karena pertanian organik: (1) Menghindari penggunaan bahan kimia sintetis dan (2) Memanfaatkan limbah kegiatan pertanian seperti kotoran ternak dan jerami sebagai pupuk kompos.
- Meningkatkan dan menjaga produktivitas lahan pertanian dalam jangka panjang serta memelihara kelestarian alam dan lingkungan. Pemakaian kompos, misalnya, akan menciptakan lingkungan tanah, air dan udara yang sehat yang merupakan syarat utama bagi tumbuhnya komoditi pertanian yang sehat karena: (1) Memperbaiki struktur tanah sehingga sesuai untuk pertumbuhan perakaran tanaman yang sehat; (2) Menyediakan unsur hara, vitamin dan enzim yang dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh sehat; (3) Menyediakan tempat (inang) bagi berbagai hama dan penyakit tanaman sehingga tidak menyerang tanaman.
- Meningkatkan dan menjaga produktivitas lahan pertanian dalam jangka panjang, serta memelihara kelestarian sumber daya alam dan lingkungan;
- Menghasilkan makanan yang cukup, aman, dan bergizi sehingga meningkatkan kesehatan masyarakat dan sekaligus daya saing produk agribisnis;
Kekurangan
- Kebutuhan tenaga kerja yang lebih banyak, terutama untuk pengendalian hama dan penyakit masih dilakukan secara manual. Apabila menggunakan pestisida alami, pestisida perlu dibuat sendiri karena belum tersedia dipasaran.
- Penampilan fisik tanaman organic kurang bagus (misalnya berkurang lebih kecil dan daun berlubang-lubang)
Harga 3 Kali Lipat
Besarnya
permintaan sayuran organik menyebabkan harga sayuran ini jauh lebih tinggi.
Harganya bisa 3 kali lipat lebih mahal dibandingkan dengan harga komoditi
sayuran anorganik. Hal itu diungkapkan Soedjais, dan dibenarkan Tri Judadmadji
pemilik Agro Lestari Organik. Kendati sejak mengubah haluan menjadi petani
sayuran organik, produksinya menurun 30-40% namun biaya produksinya berupa
pembelian pupuk dan pestisida juga menurun 30-40%. Tak pelak keuntungan yang Ia
peroleh cukup besar lantaran harga jual sayuran organik bisa 3 kali lipat.
Misalnya saja buncis anorganik dijual dengan harga Rp.2.500/kg sedangkan organik
Rp.7.500 – 8.000/kg.
Untuk
memperoleh keuntungan lebih besar, cara berikut bisa diterapkan. Pertama, pilih sayuran yang
cepat panen misalnya sayuran baby (baby caisim, baby
pak choy) yang hanya berumur 1 minggu. Kedua, pupuk dan
pestisida sebaiknya dibuat sendiri. Ketiga, pilihlah sayuran kualitas baik dan lalu
diberikan dan dikemas denga packaging yang menarik lengkap dengan
label produk dan barcode-nya. Yang perlu diingatsetiap proses produksi
dilaksanakan benar-benar secara organik. Karena tak jarang konsumen, supplier
atau supermarket berani bayar tinggi tidak hanya melihat hasil produknya tetapi
juga melihat proses produksinya.
Kendala Usaha
Kendati usaha
sayuran organik sangat menguntungkan namun bukan berarti tanpa kendala. Menurut
Tri, serangan hama penyakit sering mengurangi jumlah produksi. Untuk itu
penggunaan pertisida organik juga mampu mencegah serangan penyakit seperti
ulat, kepik, atau kutu. Selain itu bisa juga mencegah serangan hama menggunakan
screen/kelambu untuk menghalau hama.
Sementara itu
apabila pengolahan tanah dilakukan secara organik biasanya tanaman jarang
terkena serangan hama. Tanah harus digemburkan dan diberi kompos yang terbuat
dari kotoran hewan da rerumputan yang dicampur dan didiamkan selama 2 bulan.
Namun untuk mempercepat proses pengomposan bisa ditambahkan bakteri (EM4).
Teknologi ini merupakan teknologi terbaru dibidang pertanian dengan proses
dekomposisi selama composting oleh bakteri seperti Aktinomycesnaeslundii,
Lactobacillus species delbrueckii, Bacillus Brevis, Saccharomyces Cerevisiae,
ragi dan jamur serta Cellulolytic Bacillus. Sementara itu ada pula
mikroorganisme Mikoriza yang membantu pengikatan unsur hara agara
tanaman lebih banyak menyerap unsur hara. Selain menyemprotkan pestisida alami
buatan Ia memakai sistem cropping tanaman yakni 1 lahan tanah ditanami
lebih dari 1 jenis sayuran. Namun untuk menjaga kesuburan tanah, akan lebih
baik bila dilakukan pola rotasi penanaman. Misalnya dari 1 bedeng ditanami
caisim setelah panen kemudian ditanami bayam, kemudian kangkung dan terong dan
seterusnya.
Jika petani
mampu menerapkan pertanian organik sepenuhnya, dan mengatasi kendala yang bisa
menghalangi perkembangan usaha, dari usaha bididaya sayuran organik ini bisa
menghasilakan 0mset hingga Rp.10 juta
dengan tingkat keuntungan lebih dari 50%. Kabar baiknya usaha ini bisa kembali
modal dalam waktu 1 bulan terutama untuk budidaya sayuran daun. Menarik bukan ?
PENUTUP
Kesimpulan
Bisnis tanaman organik
merupakan cara terbaru penanaman yang menghasilkan produk yang aman untuk
dikonsumsi oleh konsumen, karena dalam tanaman organik tidak memakai bahan
kimia dalam proses penanamannya, sehingga produk yang dihasilkan baik dan aman
bagi kesehatan, bisnis tanaman organik ini merupakan bisnis yang dapat
menghasilkan omset yang besar karena pada zaman sekarang manusia banyak yang
telah sadar untuk memilih bahan atau produk sayuran atau jenis tanaman yang
lain dengan proses yang bagus seperti
tanaman organik ini. Selain itu yang membuat bisnis ini beromset besar yaitu
cara penanamannya yang membutuhkan pemeliharaan yang sebaik-baiknya. Dalam memulai
bisnis ini juga agar memudahkan kita menjual produk organik ini, perlu
dilakukannya sertifikasi. Dengan melakukan semua prosedur yang harus
diperhatian untuk bisnis pertanian organik ini maka kita bisa mengambil peluang
bisnis ini dengan baik dan akan mendatangkan keuntungan.
DAFTAR
PUSTAKA
http://alamtani.com/pertanian-organik.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar